Penugasan Individu MPA FIP UNJ 2016
Tema : Kondisi Pendidikan di Indonesia
NIM : 1815162645
Jurusan : PGSD
Jalur Masuk : SBMPTN
PERMASALAHAN
KURIKULUM di INDONESIA
Pendidikan
menjadi salah satu faktor penentu kemajuan bangsa. Sayangnya, pendidikan di
Indonesia masih belum merata dan membutuhkan peningkatan kualitas. Salah satu
faktor rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia adalah karena adanya permasalahan dalam kurikulum yang dalam rentan
waktu berdekatan agaknya selalu berubah.
Kemerosotan
pendidikan di Indonesia yang tertinggal dari negara lain, sangat erat kaitannya
dengan masalah-masalah kurikulum yang dijalankan oleh para tenaga pendidik dan
Mendiknas. Untuk memajukan kembali pendidikan di Indonesia, maka kita harus
terlebih dahulu mengetahui masalah-masalah yang telah dihadapi oleh kurikulum
Indonesia. Setelah itu, barulah kita mampu mencari solusi untuk memecahkan
masalah kurikulum di Indonesia.
Kurikulum
itu sendiri mempunyai pengertian berupa segala sesuatu yang dijalankan,
dilaksanakan, direncanakan, diajukan dan diawasi pelaksanaannya yang bertujuan
untuk memberikan pengetahuan, perkembangan siswa agar mampu ikut andil dalam
masyarakat dan berguna bagi masyarakat, juga akan berguna masa depannya kelak.
Jika
dibandingkan dengan kurikulum di negara maju, kurikulum yang dijalankan di
Indonesia terlalu kompleks. Hal ini akan berakibat bagi guru dan siswa. Siswa
akan terbebani dengan segudang materi yang harus dikuasainya. Dampaknya, pengetahuan
siswa akan sangat terbatas dan siswa kurang mengeluarkan potensinya, daya saing
siswa akan berkurang.
Selain
berdampak pada siswa, guru juga akan mendapat dampaknya. Tugas guru akan
semakin menumpuk dan kurang maksimal dalam memberikan pengajaran. Guru akan
terbebani dengan pencapaian target materi yang terlalu banyak, sekalipun masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan, guru harus tetap melanjutkan materi. Hal
ini tidak sesuai dengan peran guru.
Berjalannya
suatu kurikulum akan sangat bergantung pada sarana dan prasarana pendidikan
yang dimiliki. Sementara, apabila kita terjun langsung ke tempat, maka akan
kita dapati masih banyaknya sekolah yang masih belum memiliki sarana yang
lengkap.
Dengan kurikulum
di Indonesia yang seperti ini, siswa kurang mampu mengeluarkan potensi dan
bakatnya. Hal ini karena siswa cenderung pada ketakutan akan guru karena
pengenalan selintas materi tanpa berusaha mengembangkan materi (pasif). Siswa
hanya terpaku pada materi yang diajarkan oleh guru tanpa adanya rasa ingin
berusaha untuk mengembangkan potensinya.
Dari adanya masalah kurikulum di Indonesia yang saya jelaskan
di paragraf sebelumnya, tentu mempunyai solusi yang saya yakini akan bermanfaat
untuk kurikulum berikutnya. Pertama, Mengubah paradigma dari pengajaran yang
berbasis sistetik-materialistik menjadi religius. Solusi ini menunjukan akan
berkurangnya kemerosotan moral. Dimana tidak akan ada lagi siswa cirdas yang
tidak bermoral. Kedua, Mengubah konsep awal paradigma kurikulum menjadi alur
yang benar untuk mencapai suatu tujuan yang sebenarnya. Melakukan pemerataan pendidikan melalui
pemerataan sarana dan prasarana ke sekolah terpencil, sehingga tidak akan ada
lagi siswa di daerah terpencil yang terbelakang pendidikan.
Banyak sekali factor yang menjadikan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Namun sebenarnya yang
menjadi masalah mendasar dari pendidikan di
Indonesia adalah sistem pendidikan di
Indonesia itu sendiri yang menjadikan siswa sebagai objek, sehingga manusia
yang dihasilkan dari sistem ini adalah manusia yang hanya siap untuk memenuhi
kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya. Maka disinilah
dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi segala permasalahan pendidikan
di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar